Wagub Sarbin Dorong Pencegahan Kekerasan di Sekolah dan Ponpes

Kota Tikep10 Dilihat

Tidore, HarianMalut – Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, menegaskan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan mendukung bagi proses belajar mengajar.

Hal itu disampaikan dalam acara “Pencegahan Kekerasan dan Membangun Kesadaran di Pondok Pesantren dan Sekolah” yang diselenggarakan Dinas PPPA Malut, di Aula Pondok Pesantren Harisul Khairat Ome, Selasa (25/20/2025).

“Ponpes dan sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman, namun kenyataannya kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, verbal, maupun digital masih menjadi tantangan serius,” ujar Sarbin

Ia menambahkan bahwa mencegah kekerasan berarti melindungi masa depan generasi bangsa, dengan peran aktif guru, siswa, dan orang tua untuk menciptakan ekosistem yang harmonis dan penuh empati.

Mendukung pernyataan tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Musrifah Alhadar, mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan momentum ini sebagai wadah peningkatan kepedulian terhadap isu kekerasan di dunia pendidikan.

“Mari kita bersama-sama membangun budaya saling menghormati, bertoleransi, dan peduli terhadap sesama,” ucap Musrifah.

Ia juga menghimbau para tenaga pendidik untuk terus memberikan edukasi, bimbingan, dan teladan sehingga kesadaran berperilaku dan berakhlak yang baik dapat tumbuh di kalangan anak-anak.

Mantan Kakanwil Kemenag Sulawesi Utara ini juga menyoroti bahwa banyak kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah dan pesantren disebabkan oleh kurangnya pendidikan yang menekankan nilai kemanusiaan.

“Kekerasan yang sering terjadi akibat kurangnya humanisme, sehingga terjadi baik antar sesama murid maupun antara guru dan murid. Humanisme berarti menghargai harkat dan martabat manusia, dan setiap orang berhak merasa dihormati,” kata Sarbin.  (KBRN/NAIN)