Jakarta, HarianMalut.Com – Juru Kampanye Polusi dan Perkotaan Walhi Nasional, Abdul Ghofar mengatakan, pengelolaan sampah di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan kompleks. Menurutnya, kondisi darurat sampah yang terjadi di berbagai tempat.
“Hari Peduli Sampah Nasional seharusnya menjadi momentum refleksi atas tata kelola sampah saat ini. Momentum ini juga sebagai pengingat pentingnya perbaikan pengelolaan sampah.” kata Abdul, Jumat (21/02/2025).
Ia menyebutkan, overkapasitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terjadi karena ketergantungan pada sistem open dumping. Ia menyebutkan, lebih dari 300 TPA di Indonesia masih menggunakan metode ini.
“Angka daur ulang sampah kita masih sangat rendah, di bawah 10 persen,” ucap Abdul. Dari 70 juta ton sampah yang dihasilkan pada 2024, mayoritas berakhir di TPA.
Ia mengatakan, infrastruktur pengelolaan sampah yang belum ideal menjadi salah satu penyebab utama overkapasitas. Abdul menilai bahwa dukungan anggaran juga belum memadai untuk pembaruan infrastruktur TPA.
“Dibutuhkan pembagian tanggung jawab yang lebih baik antar pihak terkait,” ucap Abdul. Ia menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dan pusat dalam memperbaiki tata kelola sampah.
Abdul menyarankan penerapan hierarki pengelolaan sampah untuk mencegah dan mengurangi timbunan sampah di TPA. Hal ini termasuk pencegahan, pengurangan, dan penanganan sampah secara berjenjang. (KBRN/ALDY)