Wamendagri: Koperasi Desa, Presiden Akan Anggarkan Hingga Rp8 Miliar

Jakarta, HarianMalut – Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan akan mendirikan 70 ribu koperasi desa di 70 ribu desa. Kepala Negara ingin koperasi desa menjadi outlet untuk sembako dan obat-obatan.

“Beliau (Presiden) menyampaikan rencana untuk mendirikan 70 ribu koperasi desa. Tujuannya sebagai outlet untuk sembako, untuk obat-obatan,” ujar Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (4/3/2025).

Bima mengatakan, dana untuk koperasi desa tentu akan bersumber dari dana desa. Sehingga, Presiden akan mengguyur desa dengan anggaran hingga mencapai sekitar Rp8 miliar.

“Dan beliau menyampaikan, kalau dulu Rp1 miliar satu desa, sekarang satu desa bisa Rp7 miliar. Untuk dana desa, Rp1 miliar dan MBG 7 miliar,” kata Wamendagri Bima.

Bahkan Bima mengatakan, Presiden Prabowo sudah menyatakan, pemerintahannya harus memotong rantai kemiskinan di tanah air. Caranya, lanjut Bima, yaitu dengan menyekolahkan orang-orang tak mampu di sekolah-sekolah terbaik.

“Beliau akan membangun sekolah rakyat, sekolah unggulan. Kemudian, memperbaiki fasilitas pendidikan sampai pelosok-pelosok, sarana prasarana untuk belajar,” kata Bima.

Presiden menekankan, kepada jajarannya untuk komitmen dan teguh menjalankan program prioritas pemerintah. Presiden sampai mengingatkan, kritik sana-sini adalah hal wajar, karena itu merupakan pengingat.

“Kritikan membuat kita semakin cermat dan waspada. Tetapi, kita semua sudah on the track-lah,” ujarnya lebih lanjut.

Menurut Bima, Presiden Prabowo mengapresiasi kinerja dan kekompakan Kabinet Merah Putih. Bahkan dalam kesempatan yang sama, Bima mengatakan, Presiden menegaskan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi.

“Beliau juga menyampaikan komitmen untuk memberantas korupsi. Mendorong agar koruptor dihukum berat,” ucapnya.

Kepala Negara mengaku geram dengan pihak-pihak yang sudah diingatkan namun masih bertindak keterlaluan. “Sudah diperingatkan, tapi masih saja ada yang mencuri uang rakyat,” katanya.  (KBRN/BAM)