Wamentrans Ajak Universitas Dukung Puluhan Desa Wisata

Pemerintah2 Dilihat

Jakarta, HarianMalut – Civitas akademika dari berbagai universitas di seluruh Indonesia diajak untuk mendukung pengembangan potensi 61 desa wisata di kawasan transmigrasi. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Transmigrasi (Wamentrans) Viva Yoga Mauladi.

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mencatat bahwa desa-desa wisata tersebut terbagi menjadi tujuh kelompok desa wisata tematik. Yakni agrowisata, budaya, edukasi, gunung, kuliner, sungai, dan pantai.

“Desa wisata tematik agrowisata berada di kawasan transmigrasi Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo. Lalu Sulawesi Selatan, sementara desa wisata tematik kuliner berada di Sulawesi Tenggara,” kata Viva Yoga dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

Desa wisata tematik budaya tersebar di kawasan Sumatera Barat, Kalimantan Timur, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), desa wisata tematik edukasi di Bangka Belitung, NTT, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara. Serta desa wisata tematik gunung di Aceh, NTB, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Selain itu, terdapat pula desa wisata tematik pantai di Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara. Serta desa wisata tematik sungai di Aceh, Sumatera Selatan, Lampung, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tenggara.

Viva Yoga menyampaikan bahwa pihaknya terbuka untuk melakukan kerja sama dengan semua pihak. Termasuk perguruan tinggi, dalam pengembangan desa wisata di kawasan transmigrasi.

Ia pun menyambut baik inisiatif yang disampaikan oleh Rektor Universitas Esa Unggul Arief Kusuma Among Praja. Di mana perguruan tinggi tersebut berkeinginan untuk turut mengembangkan perekonomian dan pemberdayaan para warga transmigran.

“Kami akan fokus menjajaki kerja sama. Dalam mengembangkan desa wisata,” ujarnya.

Ia berharap bahwa kolaborasi yang dijalin Kementrans dengan berbagai pihak dapat meningkatkan pembinaan potensi desa wisata di area transmigrasi. Sehingga dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi transmigran dan masyarakat sekitarnya.

Dalam pembinaan desa wisata, ia mengatakan bahwa para warga transmigran akan diberi pelatihan terkait pelayanan kepariwisataan, pengembangan UMKM, penguatan kesadaran hukum. Serta pengetahuan lainnya, sehingga pengembangan sektor wisata dapat membuat masyarakat setempat semakin berdaya.

“Paling penting adalah merealisasikan rencana kolaborasi secara konkret. Ini untuk mengembangkan kawasan transmigrasi,” katanya.

KBRN

banner 250250

Komentar