Ternate, HarianMalut – Badan Mutu KKP Maluku Utara melakukan Pengawasan Mutu Domestik di Pasar Rakyat Dufa-Dufa Ternate dan TPI Higienis untuk memastikan hasil Perikanan memasuki bulan suci Ramadhan 1446 Hijrah di wilayah Maluku Utara tetap aman.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektur Mutu dan Tim Laboratorium Badan Mutu KKP Maluku Utara didampingi Tim Penyuluh Maluku Utara dan Kepala UPTD Pelabuhan Pendaratan Ikan Dufa-Dufa dan tim.
Kedua lokasi dipilih karena merupakan pusat perdagangan hasil perikanan dan aktivitas masyarakat, sehingga memungkinkan pemantauan yang lebih optimal terhadap ketersediaan stok, harga, dan mutu produk Perikanan.
Kegiatan pengawasan mutu hasil perikanan ini diawali dengan koordinasi bersama Koordinator Penyuluh Perikanan dan Kepala UPTD Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Daerah (BP3D) Wilayah III Ternate untuk memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan.
Setelah koordinasi tim kemudian turun ke lapangan melakukan wawancara dengan pedagang ikan dan ABK kapal guna memantau ketersediaan stok dan harga ikan selama Ramadhan.
Komoditas utama yang dipantau meliputi Cakalang dan Tuna dengan harga Rp 20.000 – Rp 25.000 per ekor serta Tongkol sekitar Rp 12.000 per kg. Tim juga mengamati pola distribusi ikan dari kapal ke pasar untuk memastikan pasokan tetap stabil.
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ternate Arsak pada Jumat (28/2/2025) usai pengawasan mengatakan, sebagai bagian dari pengawasan mutu, Inspektur Mutu melakukan pemeriksaan suhu ikan di pasar dan kapal secara langsung, serta melakukan uji sensori untuk menilai kesegaran ikan.
“Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu ikan berada dalam rentang yang sesuai dengan standar penyimpanan, sementara uji sensorik mengonfirmasi bahwa ikan dalam kondisi segar dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan,” ujar Arsak, seperti dilansir rri.co.id.
Pengujian formalin dan histamin dilakukan oleh Tim Laboratorium, dengan hasil yang menunjukkan bahwa seluruh sampel ikan bebas dari zat berbahaya dan kadar histamin berada dalam batas aman sesuai standar mutu.
Menurut Arsak, kapal nelayan yang di awasi dalam kegiatan ini mampu membongkar ikan dalam jumlah besar, yaitu sekitar 2,5 hingga 5 ton per pendaratan, sehingga berkontribusi dalam menjaga ketersediaan ikan di pasar selama Ramadhan.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi bersama Penyuluh Perikanan untuk mengevaluasi kondisi pasokan dan harga ikan, serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjaga kualitas dan stabilitas distribusi ikan di wilayah tersebut.
Hasil dari kegiatan pengawasan mutu ini menunjukkan bahwa stok dan distribusi ikan selama Ramadhan dalam kondisi stabil, dengan mutu ikan yang memenuhi standar keamanan pangan. Seluruh sampel yang diuji terbukti bebas formalin dan memiliki kadar histamin dalam batas aman.
Temuan ini menjadi dasar bagi upaya berkelanjutan dalam memastikan kualitas hasil perikanan serta menjaga keseimbangan pasokan dan harga di pasar. (KBRN/SALIM)