Jailolo, HarianMalut – Warga Halmahera Barat (Halbar) ramai ikut ngangaburit sekilugus memburu takjil jelang berbuka puasa, baik ke Pasar Tradisioanl maupun ke sepanjang jalan yang berlokasi di Jalan Gufasa, Jalan Baru dan Jalan Raya Desa Hatebicara. Mereka umumnya berburu hidangan berbuka puasa (takjil) dengan kuliner khas daerah itu dengan beragam jajanan.
Salah seorang warga Desa Tedeng, Nur Damayanti di Jailolo, Sabtu (1/3/2025) mengaku selalu menyempatkan diri datang di tiga lokasi ini setiap tahun karena kelengkapan pilihannya pasti tersedia.
“Di sini lengkap banget, mulai dari sayur masak, lauk, sampai kue basah dan gorengan. Pemerintah juga mendukung, jadi kita merasa uang yang dibelanjakan di sini turut berkontribusi untuk pembangunan Halbar,” ungkapnya.

Dia dan keluarganya memilih jalan sore sekaligus mencari tempat untuk berbuka puasa. Kali ini, Nur Damayanti memilih lokasi di halaman Festval Teluk Jailolo (FTJ), dilokasi itu menurutnya berbagai tempat telah tersedia ala menu buka puasa baik kue basah hingga makanan khas daerahnya. Ia menilai, kehadiran warga yang menjual takjil disepanjang jalan sangat menciptakan suasana yang berbeda dan lebih meriah dibandingkan hari-hari biasa.
“Ramainya luar biasa, beda banget sama hari biasa. Semaraknya berasa sekali,” tandasnya.
Meski demikian, ia berencana untuk mengurangi frekuensi kunjungannya ke lokasi FTJ demi menghemat pengeluaran keuangannya.

Antusiasme warga Halbar juga dirasakan oleh para pedagang. Anty, seorang penjual menu makan seperti ketupat, sayur matang, ikan saos pedis, menuturkan bahwa masyarakat sangat antusias menyambut bulan suci Ramadhan di daerah ini.
“Masyarakat Halbar sangat mendukung dan mudah mencari jajanan berbuka di sini karena semua lengkap dan pasti rasa enak,” kata wanita yang mengaku memiliki pelanggan hingga dari non muslim.
Mirnawati pedagang yang menjual es buah, es pisang ijo adalah merupakan inovasi dari setiap Ramadhan yang dia olah rasanya seperti yang dijual restoran besar.
“Ini khas Halbar yang dipandu oleh rasa moderen, makanya kami beri nama es buah rasa Halbar-Moderen,” akunya.

Lain hal dengan Juniarti, wanita ini mengaku sudah puluhan tahun berjualan makanan ringan hingga makanan menu malam. Kue basah, gorengan hingga makanan buat sajian makan malam pun dia sajikan untuk warga Jailolo. Setiap menu yang ia pajang ada enam rasa yaitu, gorengan, kue-kue basah, es buah, ketupat, nasi jaha, ikan tumis, sayur terong, kangkung, kacangpanjang, dan es kelapa muda.
“Saya fariasikan menu-menu takjil jelang berbuka, jadi warga Halbar yang mampir ketempat saya mereka pasti menanyakan menu-menu yang sudah kami buat. Meraka sudah hafal dagangan dan lapak saya, apalagi menu-menu, mereka paling suka sekali,” paparnya.
Dalam pantauan media ini, sejumlah lokasi baik di Desa Payo, desa Saria, desa Bobo, dan sejumlah desa lain yang berada di kecamatan Jailolo ini, mereka umumnya menjajakan dagangan ala menu ramadhan pada tahun ini hanya menggunakan berupa meja-bangku yang dipajang didepan rumah yang terletak dibahu jalan.

Sementara, di Desa Sidangoli Gam, dan desa Sidangoli Dehe, Kabupaten Halbar, para pedagang musiman tidak mau berjualan didalam pasar yang telah disediakan oleh pemerintah Halbar. Mereka umumnya memilih berjualan menggunakan stan kecil yang di gelar sepanjang jalan, baik didepan pelabuhan feri Sidangoli maupun dibahu jalan arah menuju terminal Sidangoli.
Para penumpang feri yang transit perjalanan jauh terpaksa harus ikut memburu takjil yang disediakan warga disitu.
“Setiap kapal fery tiba jam 17.00 Wit, para penumpang banyak yang beristrhat disekitar pelabuhan fery, ada yang memilih ke masjid menunggu buka. Tapi sebelumnya, para penumpang dan warga disini ramai-ramai memburu takjil disepnjang jalan dan didepan pelabuhan fery. Pokoknya ramainya luar biasa, beda banget sama hari biasa. Ramadhan tahun ini berasa sekali,” tutur Lilis pemilik warung nasi kuning yang berada disebalah pelabuhan fery Sidangoli.

(NAIN/ALDY)