Ternate – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di wilayah Maluku Utara selama periode 30 Juni hingga 6 Juli 2025.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Baabullah Ternate Sakimin di Ternate, Senin (30/6/2025), menyebutkan saat ini terpantau adanya pola belokan angin, konvergensi, dan pertemuan massa udara di wilayah utara yang berpotensi memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Maluku Utara.
“Secara umum kondisi cuaca selama periode tersebut diprakirakan berawan hingga hujan ringan dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi secara fluktuatif pada pagi, siang, malam hingga dini hari,” ujar Sakimin.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi tersebut, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, serta angin kencang.
Ia mengatakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, Kota Ternate, dan Tidore Kepulauan.
Selain itu hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi melanda wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan Kota Tidore Kepulauan.
Selain kondisi tersebut berpotensi meluas ke wilayah Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
Untuk itu BMKG mengimbau pemerintah daerah, BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, Ditlantas Polda Malut, serta pihak terkait lainnya untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana, antara lain dengan memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air, serta menghindarkan masyarakat dari zona rawan bencana, seperti daerah longsor, banjir, dan banjir bandang.
“Masyarakat juga diimbau untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan lingkungan, serta memahami risiko bencana di wilayah tempat tinggal masing-masing,” ujarnya.
BMKG Ternate menegaskan pentingnya mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi demi keselamatan dan keamanan bersama.
Sumber: Antara